Seberapa pentingkah sebuah keperawanan seorang wanita dalam sebuah hubungan? Keperawanan seorang wanita sangatlah berharga bagi keawetan sebuah rumah tangga. Mengapa? Karena sebuah keperawanan adalah sebuah harga mutlak untuk menjaga prilakunya dan menjadikan itu semua menjadi dasar untuk memperbaruhi dan membentuk rumah tangga yang harmonis. Baik itu dari bibir, lidah, leher, payudara, dan virginitasnya seorang wanita. Apakah yang terjadi jika pasangan yang kita ketemui sudah tidak virgin lagi ? Lalu apa saja definisi dan resiko dalam sebuah hubungan yang akan dibentuk? Dan bagaimana cara kita dapat menjaga sebuah hubungan tersebut? Ada beberapa definisi dan resiko dalam sebuah kevirginitas dalam sebuah hubungan yang sudah sempat dijalani.
Resiko Ketidak-Virginitas Dalam Sebuah Hubungan
1. Cenderung ingin melakukannya lagi (ketagihan)
Seorang wanita yang sudah kehilangan kevirginitasnya biasanya akan cenderung dalam situasi keinginan melakukan kembali. Dengan kata lain, disaat wanita itu sudah berpisah dari pria yang mengambil kevirginannya, sudah pasti cenderung akan melakukan lagi buat pasangan barunya. Kebanyakkan wanita yang yang kehilangan virginitasnya bisa menjadi kebiasaan dan terbawa sampai membentuk rumah tangganya. Jika wanita itu masih baru pacaran sudah kehilangan keperawanannya dan sering gonta-ganti pacar, pastinya akan lebih sulit dalam mengendalikan dan menahan birahinya. Sehingga disaat wanita itu sudah membangun hubungan berumah-tangga biasanya sang istri ingin mendapat kebutuhan biologis dari sang suami. Bagaimana seandainya sang suami jarang pulang kerumah? bukankah ini sangat berbahaya? Inilah yang disebut dengan hubungan ” First Kiss “.
Banyak kalangan remaja dan anak muda saat ini sudah terjebak dengan yang namanya ” Free Seks “, Dan mereka bertanggapan bahwa seks adalah salah satu bunga-bunga dalam sebuah hubungan, tentu ini adalah pemikiran yg salah ! Tanpa disadari saat adanya masalah justru akan menghasilkan pasangan yang mudah menyerah dan mudah mengatakan kata cerai/putus. Sehingga pasangan ini akan cenderung dengan yang namanya ” sexual minded “dan seks dijadi hal yang terpenting dalam hidupnya. Kalau berbicara atau pun bercanda tidak pernah lepas dari persoalan seks. Kemungkinan mengalami “ seks extra marital ”( Seks sebelum nikah) yang sangat besar.
2. Tidak Memiliki Kenangan Dalam Pernikahan
Seseorang yang ingin memulai suatu hubungan harus siap menjalin sebuah pernikahan. Artinya, mempunyai keyakinan dan tekad yang kuat. Bukan seperti anak remaja yang sedang puber, karena ingin mendapatkan seseorang teman hanya untuk memenuhi kebutuhannya tetapi seseorang yang sudah siap lahir dan batin. Sehingga memiliki prinsip untuk melangkah kejenjang yang lebih serius dan mempunyai hati yang mulia serta tekad yang tulus dan suci. Namun sejak adanya kehilangan dalam kevirginitasnya sudah pasti akan membuat wanita itu tidak memliki persiapan lagi, Dengan kata lain, tidak akan menikmati yang namanya bulan madu, melainkan akan terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga, kalau sang suami tidak tahu sang istri sudah tidak virgin lagi? Bukankah rumah tangga yang dibangunnya akan mudah retak? Gitu juga sebaliknya kalau pasangan yang sudah terbiasa sejak pacaran sudah melakukan hubungan tersebut, sewaktu memasuki bulan madu akan terasa sama saja dan tidak ada kenangan yang indah, itu semua disebabkan karena sudah terbiasa yang namanya Seks Bebas.
3. Tidak Mau Diarahkan/Keras Kepala
Biasanya wianita yang sudah tidak virign akan sulit untuk diarahkan dan hanya mau selalu membawa kemauannya sendiri. Semua yang dilakukan tidak ada yang namanya kompromi, kesepakatan, penyesuaian, dan hanya menimbulkan dampak buruk saja. Hubungan yang akan dibangunnya akan sangat mudah dihancurkan. Semua itu disebabkan adanya sifat “keras kepala”yang berlebihan. Ini biasanya buat winta yang sudah memiliki rasa truma yang mendalam karena sudah kehilangan virginitasnya. Sehingga semua yang mereka anggap hanya ingin melukai dirinya sendiri.
4. Tidak Pernah Menganggap Kevirginan Adalah Tanggung Jawab
Ciri-ciri orang seperti inilah yang akan mudah “menyerempet” bahaya dimasa pacaran. Karena mereka memiliki prinsip tidak akan menjaga diri lagi. Kalau ada teman yang menganggap kevirginannya bukanlah tanggung jawab pribadinya, maka kemungkinan besar akan mudah jatuh dalam dosa. Pacaran tidak pernah di indentik dengan dosa tetapi harus harus selalu waspada agar dapat menjaga kesuciannya. Ini sering terjadi bagi wanita yang benar-benar haus akan uang dan harta, sehingga mereka nekad menjual harga virginnya hanya demi untuk kebahagiaannya sendiri, dan mereka menanggap bahwa uang adalah segalanya, tanpa memikir akan kehidupan rumah tangga yang akan dibangun. Jika tidak dihentikan bisa jadi seks salah satu pekerjaan yang ditekuni.
5. Memilki Sifat Pembosan
Wanita yang sudah kehilangan keperawanannya akan membuat hubungan yang akan dibangunnya menjadi tidak bersifat permanen. Sehingga dalam hidupnya ada sebutan mencoba, berpertualangan, dan mencicipi banyak hal. Pada dasarnya banyak diantara wainta yang sudah kehilangan virginitasnya akan memiliki sifat pembosan, sehingga membuat banyak hubungan yang tidak bertahan lama. Sehingga hubungan itu hanya akan menjadi sebuah eksperiman atau sebagai kelinci percobaan, bukankah ini sangat berbahaya buat pasangannya!
6. Tidak Mempunyai Pendapat Dan Tidak Berani Menolak Yang Bersifat Negativ
Seseorang yang sudah terlanjur kehilangan kevirginitasnya akan susah untuk mengatakan : Tidak! Karena dia takut akan keputusannya sendiri. Orang yang seperti inilah yang sangat mudah jatuh dalam dosa karena susah untuk menyampaikan pendapatnya. Membuat dia hanya ikut arus saja dan lebih mengikuti kemauan pasangannya. Tanpa kita menyadarinya kalau memiliki pacar yang agresif dan mengajak melakukan hal-hal yang bertentangan kita tidak akan sanggup menolak keinginannya. Bukankah ini sangat berbahaya! Untuk itu, kita harus berani mneyampaikan, menolak, dan mempunyai prinsip yang kuat agar tidak mudah terseret atau terjebak oleh pesona cinta.
Semoga dengan adanya pembahasan ini dapat bermanfaat dan mempermudah kita menemukan orang yang tepat. Dan ahkirnya kita bisa menenmukan MR/MRS dalam kehidupan kita