Istiqomah ....?
Apaan sih ....?
Belinya di mana.......?
Harganya berapaan ......?
Terus cara makaiannya gimana .....?
upzz......! ana yakin gak ada yang tanya beginian,
lho......???
Ya iyalah ,yang baca blog Mutiara Hikmah ini kan orang-orang cerdas ,
( terus kalo cerdas kenapa mesti baca ini lagi .........?)
Itulah yang dinamakan saling mengingatkan , kita lihat kembali firman Allah dalam surat Al-Asr ,
di dalam surat itu Allah berfirman bahwa semua manusia itu merugi kecuali , orang-orang beriman , yang beramal sholeh dan yang “saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran” , ingat ya di situ ada kata “saling” , dalam artian ada hubungan timbal balik .
Sering kan kita mendengar kata "istiqomah"?. Misalnya kita baru saja memakai kerudung, trus teman kita bilang "keep istiqomah ya ukhti...". Atau pas kita habis melakukan sesuatu, teman kita bilang "yah, asal istiqomah aja sih" dengan maksud ia menginginkan kita untuk bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan di kemudian hari. Atau... untuk memberikan semangat kepada sahabat, seringkali mereka bilang "tetap istiqomah ya sobat... semangat!!". Nah terus Istiqomah dalam kacamata Islam itu seperti apa sih? Here are the definitions......
Kata "Istiqomah" secara bahasa ialah :
Tegak dan Lurus
Sedangkan secara Istilah, para salafus shalih memberikan beberapa definisi, diantaranya :
- Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu 'anhu : "Hendaknya kamu tidak menyekutukan Allah dengan apapun juga".
- Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu : "Hendaknya kita bertahan dalam satu perintah atau larangan, tidak berpaling seperti berpalingnya seekor musang".
- Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu : "Istiqomah artinya ikhlas".
- Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu : "Istiqomah adalah melaksanakan kewajian".
- Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu : "Istiqomah mengandung 3 macam arti : Istiqomah dengan lisan (yaitu bertahan terus mengucapkan kalimat syahadat), istiqomah dengan hati (artinya terus melakukan niat yang jujur) dan istiqomah dengan jiwa (senantiasa melaksanakan ibadah dan ketaatan secara terus-menerus).
- Ar Raaghib : "Tetap berada di atas jalan yang lurus" [istiqomah, Dr. Ahmad bin Yusuf Ad Duraiwisy, Darul Haq].
- Imam An Nawawi : "Tetap alam ketaatan" (Kitab Riyadhus Shalihin). Sehingga Istiqomah mengandung pengertian : "tetap dalam ketaatan dan di atas jalan yang lurus dalam beribadah kepada Allah 'Azza wa Jalla".
- Mujahid : “Istiqamah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah Taala”.
- Ibnu Taimiah : “Mereka beristiqamah dalam mencintai dan beribadah kepada-Nya tanpa menoleh kiri kanan”.Dengan kata lain istiqomah mengandung suatu arti mendalam dalam beribadah kepada-Nya, mencintai sepenuh hati dalam mencari Ridha-Nya.
Perlu dingat kita
sekarang hidup di zaman yang serba canggih , dahsyat sekali godaan yang menerpa
kita , di sini sangat dituntut keistiqomahan kita dalam menjaganya , zaman sekarang
HP maupun internet bukan barang asing lagi bagi kita , setiap orang dapat
berhalo-halo maupun berchating ria dengan siapapun dan kapanpun kita mau ,
apalagi dua fasilitas ini sangat memungkinkan dilakukan tanpa ada orang lain
tau , dengan berdalih ada kepentingan ini dan itu Iapun berhalo ria dengan
sembarang orang tak peduli mukhrim atau tidak , kalau urusan kepentingan sih sah-sah
saja tetapi kadang “bumbu-bumbunya” itu
yang membuat rusak , pertama memang bicara kepentingan eh lama-lama merambat ke
bercanda trus minta ini minta itu ” astaghfirullah , dimana harga diri itu
,,,??? , maka kalo kita memang memiliki kepentingan dengan ajnabi cukup
kita bicara sebatas yang kita perlukan , ingat kadang harga diri seseorang itu
bisa jatuh karena terlalu “murahnya” ia berbicara dengan lawan jenis yang bukan
mukhrim , usahakan kita tidak melakukan hal-hal ini , kalaupun memang pernah, mari segera
sadar dan berusahalah untuk tidak mengulangi , kalaupun posisi kita adalah yang di
ajak bicara maka jawablah seperlunya dan tentu tetap menjaga sikap dan perasaan , agar tak di
anggap sombong dan angkuh .
Suatu waktu
bisa jadi kita pernah memiliki komitmen untuk tidak akan melakukan ini dan itu dalam
lingkup kebatilan , tetapi seiring berjalanya waktu kita merasa lupa atau
bahkan sengaja melupakan komitmen yang pernah kita miliki itu , disinilah
komitmen kita kembali di pertanyakan , kalau kita memiliki sebuah azzam untuk
selalu lurus di jalan-Nya tanpa ingin membelot maka ketika kita merasa sedikit
melenceng segeralah kembali dan lekaslah sadar sebelum terlampau jauh melenceng
.
Meski sedikit semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi referensi untuk selalu istiqomah terlebih dalam urusan ibadah..........Amien Allahumma Amiiien...........