istiqomah itu apa ya?

Diposting oleh Mutiarahikmah on Selasa, 30 Juli 2013



Istiqomah ....?
Apaan sih ....?
Belinya di mana.......?
Harganya berapaan ......?
Terus cara makaiannya gimana .....?
upzz......!  ana yakin gak ada yang tanya beginian,
lho......???
Ya iyalah ,yang baca blog Mutiara Hikmah ini  kan orang-orang cerdas ,
( terus kalo cerdas kenapa mesti baca ini lagi .........?)
Itulah yang dinamakan saling mengingatkan , kita lihat kembali firman Allah dalam surat Al-Asr ,
di dalam surat itu Allah berfirman bahwa semua manusia itu merugi kecuali , orang-orang beriman , yang beramal sholeh dan yang “saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran” , ingat ya di situ ada kata “saling” , dalam artian ada hubungan timbal balik .

Sering kan kita mendengar kata "istiqomah"?. Misalnya kita baru saja memakai kerudung, trus teman kita bilang "keep istiqomah ya ukhti...". Atau pas kita habis melakukan sesuatu, teman kita bilang "yah, asal istiqomah aja sih" dengan maksud ia menginginkan kita untuk bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan di kemudian hari. Atau... untuk memberikan semangat kepada sahabat, seringkali mereka bilang "tetap istiqomah ya sobat... semangat!!". Nah terus Istiqomah dalam kacamata Islam itu seperti apa sih? Here are the definitions......

Kata "Istiqomah" secara bahasa ialah :

Tegak dan Lurus

Sedangkan secara Istilah, para salafus shalih memberikan beberapa definisi, diantaranya :
  1. Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu 'anhu : "Hendaknya kamu tidak menyekutukan Allah dengan apapun juga".
  2. Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu : "Hendaknya kita bertahan dalam satu perintah atau larangan, tidak berpaling seperti berpalingnya seekor musang".
  3. Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu : "Istiqomah artinya ikhlas".
  4. Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu : "Istiqomah adalah melaksanakan kewajian".
  5. Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu : "Istiqomah mengandung 3 macam arti : Istiqomah dengan lisan (yaitu bertahan terus mengucapkan kalimat syahadat), istiqomah dengan hati (artinya terus melakukan niat yang jujur) dan istiqomah dengan jiwa (senantiasa melaksanakan ibadah dan ketaatan secara terus-menerus).
  6. Ar Raaghib : "Tetap berada di atas jalan yang lurus" [istiqomah, Dr. Ahmad bin Yusuf Ad Duraiwisy, Darul Haq].
  7. Imam An Nawawi : "Tetap alam ketaatan" (Kitab Riyadhus Shalihin). Sehingga Istiqomah mengandung pengertian : "tetap dalam ketaatan dan di atas jalan yang lurus dalam beribadah kepada Allah 'Azza wa Jalla".
  8. Mujahid : “Istiqamah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah Taala”.
  9. Ibnu Taimiah : “Mereka beristiqamah dalam mencintai dan beribadah kepada-Nya tanpa menoleh kiri kanan”.Dengan kata lain istiqomah mengandung suatu arti mendalam dalam beribadah kepada-Nya, mencintai sepenuh hati dalam mencari Ridha-Nya.
Perlu dingat kita sekarang hidup di zaman yang serba canggih , dahsyat sekali godaan yang menerpa kita , di sini sangat dituntut keistiqomahan kita dalam menjaganya , zaman sekarang HP maupun internet bukan barang asing lagi bagi kita , setiap orang dapat berhalo-halo maupun berchating ria dengan siapapun dan kapanpun kita mau , apalagi dua fasilitas ini sangat memungkinkan dilakukan tanpa ada orang lain tau , dengan berdalih ada kepentingan ini dan itu Iapun berhalo ria dengan sembarang orang tak peduli mukhrim atau tidak , kalau urusan kepentingan sih sah-sah saja tetapi kadang  “bumbu-bumbunya” itu yang membuat rusak , pertama memang bicara kepentingan eh lama-lama merambat ke bercanda trus minta ini minta itu ” astaghfirullah , dimana harga diri itu ,,,??? , maka kalo kita memang memiliki kepentingan dengan ajnabi cukup kita bicara sebatas yang kita perlukan , ingat kadang harga diri seseorang itu bisa jatuh karena terlalu “murahnya” ia berbicara dengan lawan jenis yang bukan mukhrim , usahakan kita tidak melakukan hal-hal ini , kalaupun memang pernah, mari segera sadar dan berusahalah untuk tidak mengulangi , kalaupun posisi kita adalah yang di ajak bicara maka jawablah seperlunya dan tentu tetap menjaga sikap dan perasaan , agar tak di anggap sombong dan angkuh .
                Suatu waktu bisa jadi kita pernah memiliki komitmen untuk tidak akan melakukan ini dan itu dalam lingkup kebatilan , tetapi seiring berjalanya waktu kita merasa lupa atau bahkan sengaja melupakan komitmen yang pernah kita miliki itu , disinilah komitmen kita kembali di pertanyakan , kalau kita memiliki sebuah azzam untuk selalu lurus di jalan-Nya tanpa ingin membelot maka ketika kita merasa sedikit melenceng segeralah kembali dan lekaslah sadar sebelum terlampau jauh melenceng .
   
Seseorang yang istiqomah memiliki pendirian yang stabil dalam menuju Ridha Allah. Dia tidak tergoyahkan oleh usia, lingkungan atau ujian dan cercaan. Dia bagaikan karang yang melawan tempaan ombak.

Meski sedikit semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi referensi untuk selalu istiqomah terlebih dalam urusan ibadah..........Amien Allahumma Amiiien...........