Syadzarwan ini berada dalam bagian bangunan yang berbentuk melengkung dibawah dindingKa'bah sampai ke permukaan tanah, kecuali di Hijir Ismail , karena ambang pintu di Hijir Ismailmerupakan bagian Ka'bah, dengan tinggi 13 cm dan lebar 45 cm.
Diatasnya inilah orang-orang berdiri untuk berdo’a kepada Allah dengan menempelkan perut dan wajah mereka.
Sebetulnya, Syadzarwan ini merupakan bagian dari Ka'bah juga, karena berada diatas pondasi Ibrahim as. Tetapi kaum Quraisy kemudian menguranginya dari kelebaran pondasi dinding Ka'bah. Dan menurut mereka Abdullah Ibn Zubair ra. Membangun Syadzarwan ini ialah untuk melindungi Ka'bah dari genangan dan aliran air, serta mengikatkan tali kiswah penutup Ka'bah pada gantungan tetap berbentuk bulat yang ada padanya.
Hal ini guna menghindarkan gesekan orang-orang yang sedang Thawaf dengan Kiswah dan dinding Ka'bah, sehingga tidak membahayakan mereka saat berdesak-desakan.
Jadi, pada Syadzarwan dan ambang pintu di Hijir Ismail tersebut dibuat gantungan berbentuk bulat dari tembaga sebanyak 12 +43 = 55 buah (12 di Hijir Ismail dan sisanya sekeliling Ka’bah) sebagai tempat mengikatkan tali kiswah Ka'bah.
Batu-batu yang digunakan untuk menutup Syadzawan tersebut ialah batu pualam dan jenis marmer yang kuat dank eras. Saat direnovasi tahun 1417, yaitu pada masa Raja Fahd, batu-batu pualam tersebut diperbaharui lagi.
Berikut ini keterangan mengenai Syadzarwan :
Panjang Syadzarwan sisi Multazam : 12,84 cm
Panjang antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad : 11,52 cm
Panjang antara Rukun Yamani dan Hijir Ismail : 12,11 cm
Jarak antara dua ambang pintu Hijir Ismail : 11,28 cm