Kedudukan Amal dalam Islam

Diposting oleh Mutiarahikmah on Jumat, 19 September 2014



Amal adalah setiap perilaku mahluk hidup yang disertai suatu maksud, apakah perilaku tersebut baik ataukah buruk.
Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh.” (QS.AlBaqoroh[2]:277)
مَن يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ
“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu.” (QS. An Nisa [4]:123).
(Raghib Ar Ishfahani, Mufradat Alfadz Al Qur`an : 587)
Sedangkan amal sholeh adalah:
الأفعال الذي يجمع  فاعله بين العلم و الإخلاص و كان مؤمنا
Perilaku yang mana para pelakunya memiliki ilmu dan keikhlasan serta dalam keadaan beriman”.
Beramal shaleh memiliki kedudukan yang cukup mulia di dalam Islam berdasarkan beberapa pandangan berikut ini:
  • Amal shaleh merupakan sebab memasuki syurga-setelah rahmat Allah subhanahu wata’ala-serta meraih ridho dan kecintaan-Nya.
Allah berfirman :
لَهُمْ دَارُ السَّلاَمِ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَهُوَ وَلِيُّهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan.”(QS. Al An`am [6]:127)
Sedangkan di sisi lain, para penghuni neraka disungkurkan ke dalamnya dengan sebab amal-amal mereka yang buruk.
وَمَن جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَكُبَّتْ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلاَّ مَاكُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan barangsiapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka.Tiadalah kamu dibalasi, melainkan (setimpal) dengan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. 27:90)
  • Amal shaleh merupakan salah satu unsur keimanan.
Karena Iman terdiri dari unsur Qaul (perkataan) Qalbu dan Lisan serta unsur Amal (perbuatan) Qalbu dan anggota tubuh. Bahkan didalam ayat Al Quran, Allah mengiringi kata amal shalih dengan Iman di lebih dari 50 ayat. Karena itu, Al Hasan Al Basry rahimahullah berkata:
لَيْسَ الإِيْمَان بِالتََّحَلِّيْ وَلاَ بِالتََّمَنِّيْ وَلَكِنََّهُ مَا وَقََّرَ فِيْ الصَّدْرِ وَ صَدَقَتْهُ اْلأَعْمَالُ
 “Iman bukan dengan hiasan dan angan-angan. Akan tetapi, Iman adalah sesuatu yang tertancap di dalam dada dan dibuktikan dengan amal”. (Ibnu Abi Al `Izz, Syarah Al Aqidah  Ath Tha Hawiyah:339)
  • Amal merupakan tempat pandangan Allah subhanahu wata’ala
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ  وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ
Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian. Akan tetapi Dia memandang Qalbu dan amal- amal kalian“.  (HR.Muslim Kitab Al Bir wa Ash Shilat, Tahrim Dzulm Al Muslim Al Khadzalih: 2567)
  • Perpedaan derajat manusia di hari kiamat akan tergantung tingkat amal-amal mereka.
Allah subhanahu wata’ala berfirman :
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِّمَّا عَمِلُوا وَلِيُوَفِّيَهُمْ أَعْمَالَهُمْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.” (QS. 46:19)
ِAl Qurthubi berkata : “(dan bagi mereka masing-masing mereka derajat) artinya: setiap satu diantara dua golongan, yaitu kaum muslimin dan kaum kafirin dikalangan bangsa jin dan manusia memiliki derajat- derajat di sisi allah subhanahu wata’ala  pada hari kiamat dengan sebab amal-amal mereka”. (Al Jami` Li Ahkam Al Qur`an : 16/198)