Jangan katakan Cinta

Diposting oleh Mutiarahikmah on Selasa, 12 November 2013


Bismillahirrahmanirrahim..
“ Aku cinta padamu “
“Aku sayang padamu “
Kata-kata di atas sepertinya sudah menjadi sebuah kebiasaan yang nyata pada kehidupan dunia ini pada sepasang kekasih yang belum menikah.
Tampaknya kalo tak ada kata cinta yang keluar,meski sudah di pegang-pegang bahkan mungkin sudah berzina pun mereka anggap sudah menjadi hal luar biasa. Karna cinta buat mereka hanya pemuas nafsu.
Kali ini saya ingin membahas sebuah karya menarik dari pada pemuja cinta,yakni kata-kata cinta.
Coba bayangkan jika ada dua orang laki-laki,yang pertama dia mengajakmu makan malam yang indah dengan sebuah lilin yang romantis,lalu dia katakan aku cinta padamu??
Sedangkan laki-laki kedua,tiba-tiba mendatangimu,dengan keringat dingin,ketakutan dan terbata-bata,hanya ingin mengatakan “ mau kah kau menikah denganku ??”
Mana yang kamu pilih di antara keduanya??
Saya ingin menganalogikan pada sebuah kisah menarik.
Suatu hari seorang pemuda menemukan sebuah peta yang dia dapat dari seorang laki-laki tua. Laki-laki tua itu mengatakan di peta itu ada sebuah pulau yang di dalamnya ada sebuah batu permata yang sangat indah dan mahal.
Berangkatlah sang pemuda ke pulau tersebut,dia mulai mencari satu persatu. Bila batu itu bukan yang dia cari,dia lemparkan ke laut. Terus menerus sampai berlangsung bertahun-tahun. Sampai dia menemukan batu permata itu,namun karna kebiasaan selama bertahun-tahun memungut batu dan melemparnya ke laut,batu permata itu pun tak luput terlempar ke laut. Kebiasaannya lah yang menjadikan dia melupakan apa yang dia cari.
Begitulah kata-kata cinta sahabat,seperti kisah di atas. Terlalu mudah kata cinta itu terucapkan,sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Sampai dia lupa apa arti dari cinta itu sendiri.
Semua karna kebiasaan. Ketika kata cinta sering di ucapkan,maka dia akan merasa mudah untuk mengatakan cinta pada orang lain. Begitu pun sebaliknya bila dia tidak terbiasa dengan kata-kata cinta,maka dia akan tergagap,berkeringat dingin.
Tentukanlah pilihanmu,sadarilah pilihanmu,apakah kamu ingin terus menerus di berikan untaian manis kata cinta padahal dia tak tahu makna cinta untuknya??
Ataukah kamu ingin mendengar seseorang yang tergagap-gagap,berkeringat dingin,mengatakan cinta saat kamu telah menikah dengannya,layaknya Ali ra baru menyatakan cinta setelah menikahi Fatimah ??
Pilihanmu ada di hatimu sahabat :)
Wallahu’alam bi Shawwab.