Menikahi Gadis atau Janda?

Diposting oleh Mutiarahikmah on Selasa, 27 Agustus 2013


“Hendaklah kalian menikah dengan gadis, karena sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya, dan lebih banyak anaknya, lebih hangat pelukannya dan lebih ridho dengan sedikit pekerjaan.” (HR. Abu Na‘im).

Hadis di atas bukan bukan hukum “Wajibnya” menikahi seorang perawan. Tetapi sebuah keutamaan untuk menikahi wanita yang masih gadis/bujang. Jika ada seorang janda yang mempunyai akhlak bagus dan gadis dengan akhlak bagus maka pilihan yang afdhol adalah gadis yang beraklak bagus.

Kami analogikan seperti ini:
  1. Jika Anda (cewek) hendak menikah dan ada 2 pilihan: duda yang tampan dengan jejaka yang tampan dan keduanya mempunyai kekayaan dan pemahaman agama yang sama, maka siapa yang akan anda pilih?
  2. Jika Anda (cowok) hendak menikah dan ada 2 pilihan: janda yang cantik dengan gadis yang cantik juga dan keduanya mempunyai kekayaan dan pemahaman agama yang sama, maka siapa yang akan anda pilih?
Lalu Bagaimanakah dengan Ibunda Khodijah?
Jika berdalih bagaimana Nabi Muhammad menikahi Khadijah yang berstatus janda? Maka di ketahui bahwa ketika nabi menikah umur 25 tahun belum ada syariat/belum ada turunnya wahyu.
Sebagai Penguat
Sehubungan dengan pengertian ini Aisyah radhiallahu ‘anha pernah bertanya kepada Nabi,
“Wahai rasulullah, seandainya engkau menjumpai  padang rumput yang sebagiannya telah dimakan hewan ternak orang lain dan padang rumput lainnya yang belum pernah ada hewan ternak lain yg di gembalakan padanya,maka di tempat manakah antar keduanya engkau akan mengembalakan terrnakmu?

Nabi menjawab, “

في التي لم يرع منها

“Di padang rumput yang belum pernah digembalakan ternak padanya.” (HR. Muslim dan Abu Hatim)

Makna yang di maksud adalah bahwa nabi muhammad tidak pernah menikahi perawan selain ‘Aisyah radhiallahu ‘anha.

Dalam hadis sahih disebutkan bahwa Jabir menikah dengan seorang janda. Nabi bertanya kepadanya,

هلا بكرا تلا عبها وتلاعبك

“Mengapa engkau tidak menikah dengan perawan sehingga engkau dapat bermain-main dengannya dan dia pun bermain-main denganmu?” (HR. Bukhari Muslim Abu dawud Ahmad dll)

Jadi dari keterangan di atas bisa dipahami adalah, menikah dengan seorang perawan adalah sebuah pilihan dan keutamaan dan sebuah anjuran dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menikahi seorang gadis.Wallahua'lam semoga bermanfaat.baca juga Pemilihan Jodoh Menurut Pandangan Islam Dan 15 Petunjuk Memilih Suami